Sinar Matahari Mampu Membunuh COVID-19

Sinar Matahari Mampu Membunuh COVID-19

Baru-baru ini, beredar bahwa berjemur di bawah sinar matahari dapat membunuh coronavirus ( COVID-19). kabarnya pun sudah menyebar di seluruh dunia, trmasuk Indonesia.

Benarkah sinar matahari membunuh coronavirus?

Wabah COVID-19 kini telah menyebabkan lebih dari 858.000 kasus di seluruh dunia dan menelan sekitar 42.000 korban jiwa. Peningkata jumlah kasus dan karban tersebut membuat pemerintah di setiap negara memberalalukan pembatasan wilayah seala besar termasuk Indonesia.

Hal ini bertujuan agar mesyarakat tidak berkumpul dan bepergian untuk sementara waktu, kecuali ketika terdapat urusan mendesak.

Akibatnya, banyak orang yang merasa" terkurang" saat di dalam rumah dan semakin jarang keluar karena takut tertular virus ketika berinterasksi dengan orang lain.  

Akan tetapi, kebanyakan dari mereka akhirnya ikut keluar rumah pada jam-jam tertetu untuk berjemur di bahwa sinar matarhari yang disebut-sebut dapat membunuh coronavirus.

Menurut WHO, sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukan bahwa sinar matahari dapat mencegah penularkan COVID-19.

Terpapar sinar matahari atau suhu dari 25 derajat cecoius tidak membuat kabel dari virus corona. Begini, Anda masih tetap dapat tertular meskipun berada di negara yang memiliki cuaca dan suhu tang panas serta cerah.

Hal ini dikabarkan beberapa neara tropis dengan cuaca yang panas telah melaporkan adanya kasus COVID-19, termasuk di Indonesia.

Sementara itu, tidak sedikit orang yang percaya bahwa sinar UV yang erasa dari matahari juga dapat menghilangkan coronavirus. Bayak orang di nergara-negara yang saat ini mengalami musim dingin membeli lampu dengan konsentrasi UV yang cukup tinggi.

Padahal, sama seperti sinar matahari, sinat UV pada lampu juga tidak membunuh coronavirus. Bahkan, lampu UV tidak disarankan digunakan untuk menetralisir tangan atau area kulitnyakaren adpat menyebabkan iritasi kulit akibat radiasi UV.

maka itu, upaya pencegakan COVID-19 yang terbaik adalah dengan rutin mencuci tangan dan mengurangi kebiasaan menyentuh mata, mulut, hidung Anda.

Walaupun demikia, tidak ada salahnya untuk tetap berjemur di bawah sinar matahari agarasupan vitamin tetap terpenuhi.

Manfaat berjemur di bawah sinat matahari

Berjemur di bawah sinar matahari memang tidak langsung membunuh cornavirus dan membuat kebal terhadap COVID-19.

Walaupun demikian, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa tidak sedikit manfaat yang dapat diperoleh dari terpapar sinar marahari.

Paparan sinar matahari dpaat membantu tubuh memprosuksi vitamin D secara alami. Vitamin D merupakan vitamin yang cukup penting, tetapi tidak sedikit orang yang kekurangan asupan nutrisi yang satu ini.

Hal ini dikarenakan memenuhi asupan vitamin D tidak dapat berasal dari makanan saja, seperti ikan, kuning telur, dan produk susu.

Oleh katena itu, berjemur di bawah sinar matahari cukup penting agar Anda bisa memperoleh beberapa manfaat di bawah ini, terutama saat wabah COVID-19.
  • membantu mengurangi depresi karena sinar matahari melepaskan hormo serotonin
  • mendapat kualitas tidur yang baik
  • tulang lebih kuat karena vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium
  • meningkatkan kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan penyakit
Namun, satu hal yang perlu Anda ingat bahwa belajar sinar matahari tidak boleh dijadikan sebagai satu-satunya cara mendapatkan asupan vitamin D.

Para ahli tetap menyarankan Anda untuk mendapatkan Vitamun D dari pola makan yang sehat. Mulai dari makanan yang mengandung vitamin D secara alami, suplemen, hingga makanan dan minuman yang dipakai oleh vitamin ini.

Tips mencegah bahaya terpapar sinar matahari

Berjemu di bawah sinar matahari memang memiliki banyak manfaat meskipun tidak dapat secara langsung membunuh coronavirus. Akan tetapu, Anda tidak boleh sembarangan keluar rumah dan memaparkan kulit di bawah sinar matahari begitu saja.

Ada beberapa tips yang perlu diketahui untuk megurangi resiko terkena bahaya dari paparan sinar matahari dan tetap mendapatkan manfaatnya  secara maksimal, seperti:

  • mengandung tabir surya, minimal mengandungSPF30
  • memakai kembali tabir surya dua jam sekali, terlebih lagi setelah berkeringat
  • berjemur di tempat yang teduh
  • menghindari paparan sinar matahari secara langsung pada jam 10 pahi dan 4 sore
  • tetap menggnakan pakaian tertutup dan nyaman, seperti topi dan kacamata hitam
  • jangan lupa minum air untuk memenuhi kebutuhan cairan

Sebenarnya, ada pilihan alternatif lainya  yang bsa anda lakukan dan tidak oeru terpapar langsung oleh sinar matahari. Beberapa pilihan di bawah ini dapat Anda lalukan sambil mengerjakan aktifitas sehari-hari, seperti:


  • berolahraga di luar
  • berjalan kaki di luar selama 30 menit
  • makan makanan di luar atau teras rumah
  • perkir kendaraan lebih ajauh agar daoat berjalan sambil menikmati sinar matahari
Berjemur di bawah matahari memang tidak dapat membunuh coronavirus dan membuat Anda kebal terhadap COVID-19.

Namun, terpapar sinat matahari dengan benar ternyata mendapatkan manfaat yang begitu banyak bagi kesehatan Anda, sehingga tidak ada salahnya untuk tetap melakukannya.