Orang Depresi Cenderung Cepat Marah dan Gelisah

Orang Depresi Cenderung Cepat Marah dan Gelisah

Sering kita temui beberapa orang yang sering mengalami gangguan sikis termasuk depresi, tidak jarang orang yang depresi bisa dalam seketika memuncak emosi nya bahkan memiliki amarah di luar kendali kita.

Mari kita perlajari tentang depresi, Depresi adalah suatu gangguan mental yang paling umum di dunia. Namun kita bisa melihat gelaja deprsesi termasuk prasaan kekosongan, sedih, nelangsa, tak berdaya, rasa tak ada harapan, yang terus menghantui diri kita dan ini terus terjadi dalam kurun waktu 2 minggu. Namun bisa kita lihat ada beberapa orang pengidap atau penderita depresi yang ternyata cenderung cepat emosi atau marah-marah, sehingga terlihat nyolot dan agak sedikit sangar. Jenis depresi ini sering di sebut dengan depresi agitasi. Mari kita bahas beberpa penyebab dari kondisi ini.

Penyamaran dari orang depresi adalah kemarahan yang di tunjukan 

Penderita deprwsi seringkali di fikirkan seperti orang yang lemah, dan selalu murung dan tidak ada gairah hidup, paling susah untuk bersoisalisai dan tidak bisa beraktifitas yang baik. Jadi beberapa orang yang mengalami depresi bsa terus melakukan kegiatan seperti sekolah, bekerja, bahkan bahkan berkumpul dengan yeman-temannya seperti biasa. Mereka bersikap normal hanya menutupi dari gejala yang dialami pengidap depresi.

Sebagian orang memilih untuk menyimpan depresinya dengan senyum dan tawa yang di perlihatkan untuk menutupi semuannya. Namun di sisi lain, banyak orang yang mengidap depresi juga sering kali menunjukan prilaku yang tergolong negatif bahkan bisa merugikan orang lain salah satunya amarah , kecemasan, rasa frustasi yang taidak terkendali, Hal ini adalah pertahanan dirinya untuk menutupi pertanyaan-pertnyaan dari pihak yang kontra akan dirinya. 

Kini kita bahas tentang depresi tipe agitasi, untuk tipe ini termasuk dalam katagori depresi klinis atau disebut juga depresi mayor. Selain kemaraan, dan kecemasan yang terterlalu berlebih depresi model ini biasa dapa juga menimbulkan gejala pisikomotorik, anatara lain badan yang tidak bisa diam, selalu melakukan pergerakan terus menerus, memainkan anggota tubuh lainnya contoh nya memainkan rambut, dan paling sering kita lihat adalah mengigit kuku, mengosokkan atau menggaruk kulit, tidak berhenti berbicara atau bahkan berteriak.

Beberapa pemicu gejala agitasi pada orang depresi diantaranya:
  • Mengalami kejadian traumatis di masa lalu
  • Stress jangka panjang
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Kelenjar tiroid kurang aktif
  • Gangguan bipolar
  • Gangguan kecemasan

Hampir semua kasusu ini, ada obat tertentu yang dapat memberikan gejala depresi agitasi. Maka dari itu, sangat penting bagi orang yang berisiko depresi untuk menghindari peningkatannya. Konsultasikan ke dokter jika anda telah mengalami depresi dan memiliki riwayat mengkonsumi obat yang bisa menimbulkan gejala agitasi segera minta untuk pergantian obat terseubut.

Kalian bisa mengenali depresi agitasi, ini salah satu ciri yang bisa kalian kenali

Untuk mebedakan gejala depresi agitasi dengan gangguan bipolar tergolong sulit dikarenakan keduannya memiliki kesamaana dalam menunjukan gejala perubahan moood secara drastis. Namun bukan dengan gejalabipolar namun depresi jenis ini pun sudah dibedakan dengan gejala depresi yang bisa.  Ketika kita tidak begitu memperhatikan dengan cermat kondsi ini akan bertambah parah jika tidak segera di tangani.

Untuk menentukan diagnosa ini, pisikologi bisa mengenali depresi agitasi melalui cara bicara dan prilaku serta perubahan mood dari si pendesita tersebut. Dokter akan menghillangkan dugaan bipolar serta melakukan pemeriksaan tambagan seperti pemeriksaan darah jika menang perlu dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya defisiensi vitamin dan ketidakseimabangan hormon yang memicu depresi.

Depresi agitasi juga bsisa di diagnosis dengan cakupan dalam pemeriksaan fisik dengan rongen, sban MRI, pemeriksaan tulang belakan dan yang terakhir mengambil pemeriksaan urin, dan yang terpenting adalah pemeriksaan tanda vital. Semua dilakukan utnuk menenrukan diagnosa ada atau tidaknya gejala depresi agistasi yang disebabkan oleh gangguan lainnya.

Hal ini akan dipasitikan seseorang yang mengalami depresi, makan dokter akan segera melakukan pemeriksaan karakteristik agitasi pada pasien, ciri karakteristik pasien yang mengalami gangguan depresi agitasi:

  • Sudah megalami gejala depresi mayor, minimal satu kali
  • Mengalami minimal dua gejala dari:
    • Tanda agitasi secara psikomotorik dan fisik, serta gejala kegelisahan,
    • Memikirkan suatu hal secara terus menerus.
    • Mengalami stres atau perasaan tertekan,

Hal yang perlu diwaspadai

Pasien dengan gejala depresi agitasi sangat beresiko untuk membuat tingkah dan prilaku yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Depresi jenis ini sangat mudak kembali kambuh saat pengidapnyatidak dapat menjaga keseimbangan emosi. 

Peengidap depresi agitasi harus segera mendapatkan penanganan secara dini dan segara mendapatkan perawatan dan terapi.

Cara yang bisa dokter lakukan dengan pasien pengidap depresi agitasi mereka biasa memberikan obat antidepresan dan atau anticemas untuk memulihkan mood untuk mengendalikan gejala depresi jenis ini. Namun obat yang yang diberikan untuk depresi agiyasi mungkin berbeda dengan obat depresi pada umumnya.

Untuk pengobatan selanjutnya akan dilakukan secara teratur harus dilakukan untuk mengurangi resiko kembalinya depresi agitasi dan mengurangi bertampah parah depresi ini.

Terapi ini akan di lakukan untuk mengurangi gangguan yang serupa dengan terapi kejiwaan dan terapi sangat perlu kognitif.  Terapi kejiwaan adalah bagian terpenting dalam mengatasi berbagai gangguan mood karena bisa mengajarkan pasien untuk menangani gejala sendiri. Terapi prilaku kognitif sangat dibutuhkan utnuk memahami awal masalah untuk mengubah pikiran dan prilaku pasien.