Bali Batalkan Rencana Nyepi 3 Hari Desa AdatBali Batalkan Rencana Nyepi 3 Hari Desa Adat

Majelis Desa Adat ( MDA ) Bali dan PHDI Bali akhirnya membatalkan rencana Nyepi Desa Adat. Keputusan ioni diambil dilakukan rapat finalisasi di kantor PHDI Bali, Rabu(8/4).

Ketua majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet menyatakan tidak ada lagi istilah Nyepi Desa Adat atau Sipeng seperti diwacanakan sebelumnya.

Namun ia tetap meminta masyarakat Bali mengikuti imbauan pemerintah, yaitu tinggal di rumah aja untuk memutus rantai pembayaran virus corona.

" Jadi imbauan untuk masyarakat lakukan hening di rumah masing-masing tinggal di rumah samapai wabah Covid-19 hilang. Tidak ada istirahat Nyepi maupun Sipeng lagi,"katanya.

Awalnya MDA dan PHDI Bali merencanakan akan menggelar Nyepi Desa Adat secara serempak di Bali selama tida hari pada tinggal 18 sampai April 2020.

Warfa bali diminta menjalankan eka bahtera atau melaksanakan satu pantangan yaitu tidak keluar rumah. Warga nonadat Bali juga duharapkan berpartisipasi.

namun wacana ini menuai polemik di masyarakat. Muncul tuntutan jika Nyepi Desa Adat ini harus digerlar, pemerintah juga diminta menaggung kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu rencana ini dianggapp tanpa dasarsastra agama.

" Yang berkembanga di medsos dan media, dan apa yang saya sampaikan sebagai ketua MDA baru wacana kami berdua ( dengan PHDI) dan beberapa pengurus. Sekaang sudah final dalam rapat ini, tidak ada istilah Nyepi lagi,"jelasnya.

Ia juga menegaskan pecalang yang merupakan petugas pengamanan di desa adat serta aparta ada tidak boleh melakukan penutupan jalan. Ia sampaikan keputusan yang diambil tidak boleh bertentangan dengan undang-undang maupun hukum.

Ketua PHDI bali, prof I Gusti Ngurahrai Sudian meminta agar polemik terkait wacana ini dihentikan. Ia juga meminta kepada masyarakat agar percaya berita bernada provokatif yang memicu keresahan di masyarakat.

" Kami imbau hentikan polemik kemarin, aparat adat, umat Hindu jangan lagi ada wacana seperti itu sehingga tidak membuat masyarakat resa. Mari kita ikuti imbauan pemerintah," pesanya.