Maksimal Penumpang KRL Tiap Gerbong Hanya 60 Orang

Maksimal Penumpang KRL Tiap Gerbong Hanya 60 Orang


Segudang Info-- PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tak akan memberangkatkan Kereta Rel Listrik (KRL) yang melebihi kapasitas penumpang di tiap-tiap gerbong untuk mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) mulai hari ini, Senin (4/5).

Hal itu disampaikan untuk merespon temuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal tiga penumpang Jurusan Bogor-Jakarta yang positif  Virus Corona berdasarkan hasil tes swab PCR.

" Untuk semakin meningkatkan kedisiplinan maka mulain Senin 4 Mei 2020 bila masih terdapat kereta yang melebihi kapasitas, ditandai dengan pengguna duduk maupun berdiri tidak sesuai yang ada, maka yang ada , maka kereta tidak akan diberangkatkan kemabali, " kata VP Corporet Communication PT KCL Anne Purba, dalam keterangan nya hari ini.

Dia mengatakan KRL akan diberangkatkan jika sudah memenuhi syarat yang mencukupi ketentuan maksimum 60 orang penumpang per kereta.

Berikutnya, Anne mengatakan pihaknya tetap melakukan berbagai langkah antisipasi bagi penumpang untuk mencegah virus tersebut. Contohnya, pengecekan suhu tubuh, menyediakan wastafel tambahan di stasiun, dan kewajiban menggunakan masker.

" Kami tetap berupaya meningkatkan bebagai upaya pencegahan trauma yang berkkaitan dengan pelaksanaan protokol pencegahan COVID-19 di tenasportasi publik, physcial distancing, dan mengendalikan kepadatan pengguna di KRL," ujarnya.

Selain itu, PT KCI telah melengkapi seluruh kereta dengan  marka pada bangku dan tempat duduk untuk mengatur posisi pengguna agar tecipta jarak aman.

Anne menyatakan pihaknya juga telah bekerja sama dengan TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan untuk berjaga di stasiun.

" Agar pengguna tidak harus selalu berharap muka dengan petugas sejakan dengan prinsip physical distancing," ujarnya.

Untuk mengatasi kepadatan penumpang pada jam pulang kerja ,menjelang buka puasa, PT KCI memperketat batasan pengguna yang diizinkan masuk ke peron stasiun dan ke dalam kereta sebagaimana  pada pagi hari.

"Pintu stasiun juga ditutup tetapi pada pukul 18.00 WIB sesuai aturan PSBB untuk mencegah kepadatan pada jadwal kereta terakhir,"ujarnya.

Samoai saat ini Dia mengatakan 761 perjalanan KRL beroperasi setiap harinya. Sebanyak 9 persen perjalanannya  sudah dalam kondisi sangat minum penumpang. Selama kebijakan PSBB, Anne menjelaskan volume penumpang juga sudah turun mencapai 80 persen.

" Jam masuk dan pulang kerja yang bersamaan memang jadi tantangan, namun kami mengajak para pengguna untuk tetap besabar menunggu KRL yang kosong agar tetap menjaga physical distancing,"ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah kepala daerah penyangga DKI Jakarta meminta penyetopan KRL karena dinilai rawan penyebaran Virus Corona.