Ciri Wanita Sedang dalam Masa Subur


Untuk Anda yang sedang menjalani menjalani program hamil, mengetahui masa subur Anda tentu sangat penting. Sebenarnya, mengetahui masa subur pun perlu untuk Anda yang tidak sedang merencanakan kehamilan. Sebenarnya, kapan masa subur wanita dan apakah ada ciri-ciri  wanita sedang dalam masa subur? Simak penjelasannya berikut ini.

Kapan wanita mengalami masa subur

Wanita umumnya mengalami masa paling subur pada lima hari sebelum hingga hari di mana ia mengalami ovulasi. Jika seorang wanita memiliki siklus ovulasi yang normal, maka salah satu masa paling subur adalah antara hari ke-11 dan hari ke-21 pada siklusnya. Hari pertama dihitung saat Anda mengalami menstruasi.

Namun, tidak ada hari yang pasti antara hari ke-11 dan hari ke-21 yang bisa dipastikan sebagai hari di mana Anda paling subur. Jadi, jika Anda sedang menjalani program hamil dan ingin segera memiliki momongan, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah aktif berhubungan seksual setiap hari diantara hari-hari yang telah disebutkan.

Di samping itu, Anda juga bisa memperhatikan ciri dari datangnya masa subur, sehingga bisa langsung melakukan aktivitas seks bersama pasangan jika merasakan salah satu ciri atau pertanda dari masa subur tersebut.

Ciri dari masa subur biasanya mengindikasikan bahwa Anda hendak mengalami ovulasi, di mana sel telur sudah matang dan siap dibuahi. Dengan begitu, Anda bisa lebih menentukan kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seks jika ingin mengalami kehamilan.

Untuk mengetahui apa saja ciri dari masa subur, Anda bisa memperhatikan beberapa pertanda seperti berikut ini.

Salah satu usaha memiliki momongan adalah memerhatikan masa subur, sehingga Anda dan pasangan bisa melakukan aktivitas seksual pada waktu yang tepat. Untuk mengetahui kapan Anda sedang dalam masa subur, perhatikan ciri-cirinya berikut ini.

1. Alat tes masa subur menunjukkan hasil positif

Salah satu ciri dari masa subur adalah alat tes yang Anda gunakan untuk menghitung masa subur menunjukkan hasil positif. Alat ini biasanya nampak seperti alat tes kehamilan yang umum digunakan secara mandiri di rumah.

Cara menggunakannya adalah dengan mencelupkan stick yang digunakan sebagai alat tes. Nantinya, stick tersebut akan dicelupkan dalam wadah yang sudah berisi sampel urine Anda. Dua garis akan muncul pada indikator yang juga terdapat di dalam stick tersebut.

Jika hasil menunjukkan bahwa Anda positif sedang dalam masa ovulasi, maka ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan demi mendapatkan momongan. Sayangnya, jika Anda ingin menggunakan alat ini, Anda juga harus memahami bahwa alat bantu memeriksa masa subur ini bisa saja menunjukkan hasil yang salah.

Pasalnya, meski Anda mengalami polycystic ovarian syndrome (PCOS), bisa saja Anda tetap mendapatkan hasil positif meski Anda tidak mengalami ovulasi, sehingga alat ini mungkin tidak efektif bagi semua orang yang menggunakannya.

2. Lendir serviks seperti putih telur

Ciri lain yang mungkin muncul saat Anda berada pada masa subur adalah kualitas lendir serviks yang berubah warna menjadi seperti putih telur yang masih dalam keadaan mentah. Lendir serviks adalah cairan yang keluar dari serviks mendekati masa ovulasi.

Lendir serviks ini akan membantu sperma untuk lebih mudah berenang ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur sehingga mempermudah proses pembuahan. Selain itu, lendir serviks juga membuat penetrasi saat berhubungan intim menjadi lebih mudah dan tidak sakit.

Lendir serviks umumnya akan berubah, seiring dengan siklus yang Anda alami. Misalnya, jika masa ovulasi Anda telah lewat, lendir akan menjadi lebih kental. Di samping itu, jumlah lendir akan menjadi lebih sedikit atau bahkan serviks tidak menghasilkan lendir sama sekali.

Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan lendir serviks sebagai salah satu ciri untuk mengetahui apakah Anda sedang dalam masa subur atau tidak. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memeriksa kondisi lendir serviks Anda setiap hari.

3. Gairah seks meningkat

Tentu Anda menyadari bahwa pada saat-saat tertentu, gairah seks yang meningkat. Ya, gairah seks yang lebih tinggi dari biasa bisa saja merupakan ciri dari masa subur. Meski mungkin bukan ciri yang akurat, hasrat seks yang lebih besar ini adalah tanda alami dari tubuh Anda.

Artinya, tubuh Anda sebenarnya mengerti kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks. Pada dasarnya, gairah seks seorang wanita akan meningkat menjelang ovulasi. Tidak hanya itu, wanita juga akan terlihat lebih menarik pada saat itu.

Misalnya, sesaat sebelum ovulasi, struktur tulang seorang wanita akan sedikit berubah dan cara jalan seorang wanita akan terlihat lebih menggoda. Bahkan, jika saat itu ia menari, pinggul seorang wanita akan terlihat lebih sensual. Maka dari itu, saat itu adalah waktu yang tepat untuk berhubungan intim dengan pasangan.

4. Perubahan suhu basal tubuh

Ciri berikutnya yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui apakah Anda sudah memasuki masa subur adalah perubahan pada suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh  adalah suhu tubuh pada saat Anda sedang beristirahat atau tidur.

Suhu tubuh Anda bisa berubah-ubah. Umumnya, suhu tubuh ditentukan berdasarkan kegiatan yang Anda lakukan, makanan yang Anda konsumsi, hormon di dalam tubuh, kebiasaan tidur Anda, dan masih banyak lagi. Pada saat berovulasi, kadar hormon progesteron di dalam tubuh meningkat.

Kadar hormon progesteron yang tinggi menyebabkan temperatur tubuh Anda mengalami peningkatan. Saat itu, suhu tubuh Anda membuat rahim siap untuk melepaskan telur yang sudah matang dan siap dibuahi. Maka, setelah masa subur berlalu, suhu tubuh Anda akan lebih rendah.

Namun, untuk mengetahui kapan suhu basal tubuh Anda mengalami perubahan, tentu Anda harus mengetahui suhu basal tubuh Anda setiap harinya. Oleh sebab itu, cek suhu tubuh Anda setiap pagi saat bangun tidur sebelum Anda beranjak dari tempat tidur. Namun, pastikan saat itu Anda sudah cukup tidur.

Pasalnya, metode ini mungkin tidak akan terlalu efektif jika Anda terbiasa bekerja pada malam hari, atau memiliki jam tidur yang tak menentu. Lagipula, sebenarnya cara ini tidak akan memberitahu Anda secara jelas kapan tepatnya Anda akan berovulasi. Akan tetapi, setidaknya memerhatikan ciri ini akan memberitahu Anda kapan kira-kira Anda akan mengalami masa subur.

Untuk memudahkan Anda mengetahui kapan kira-kira Anda akan berovulasi, catat suhu basal tubuh Anda setiap hari. Jika Anda berhasil melakukannya, dokter dapat menggunakan catatan Anda untuk mencari tahu apakah Anda memiliki masalah ovulasi atau mengalami siklus ovulasi yang tidak normal.

5. Perubahan posisi leher rahim

Serviks atau leher rahim akan mengalami perubahan saat Anda melalui siklus menstruasi. Perubahan ini menjadi salah satu ciri dari masa subur yang Anda alami. Mengapa? Tepat sebelum terjadinya ovulasi, serviks Anda akan berubah posisi menjadi lebih tinggi. Hal ini membuat Anda merasa kesulitan untuk menggapainya.

Bahkan, saat disentuh, serviks menjadi lebih lembut dan akan sedikit lebih terbuka. Sebaliknya, saat Anda sedang tidak sedang dalam masa subur, serviks atau leher rahim terletak lebih rendah, dan lebih keras apabila disentuh. Di samping itu, serviks akan lebih tertutup.

Bagi Anda yang belum terbiasa memeriksa serviks, Anda bisa memeriksakan kondisi serviks Anda ke dokter kandungan. Anda mungkin bisa bertanya kepada dokter bagaimana cara memeriksa kondisi serviks secara mandiri di rumah. Jika Anda sudah tahu bagaimana cara memeriksa leher rahim secara mandiri, Anda juga bisa memeriksa lendir serviks secara bersamaan.

6. Payudara terasa nyeri

Ciri lain di dalam tubuh yang mungkin penanda bahwa Anda sedang berada dalam masa subur adalah rasa nyeri pada payudara. Jika payudara menjadi terasa sakit atau nyeri saat disentuh, mungkin Anda sedang dalam masa subur. Kondisi ini biasanya disebabkan perubahan hormon yang terjadi saat ovulasi.

Sama halnya dengan ciri lain yang bisa menjadi penanda Anda sedang dalam masa subur, kondisi ini tidak bisa menunjukkan secara jelas kapan Anda akan mengalami ovulasi. Namun, setidaknya Anda bisa menggunakan ciri ini untuk mengetahui apakah Anda sudah memasuki masa subur atau belum.

7. Perubahan pada air liur

Perubahan yang terjadi pada air liur atau saliva Anda mungkin menjadi ciri lain Anda telah memasuki masa subur. Meskipun terlihat sebagai tanda yang tidak terlalu berkaitan dengan masa subur, namun Anda benar-benar bisa mengukur atau menghitung masa subur dengan tanda ini.

Perubahan pada air liur terjadi karena pengaruh hormon progesteron dan estrogen. Kedua hormon tersebut mengubah konsistensi dari air liur yang kering. Hal ini menyebabkan terbentuknya motif yang menyerupai kristal pada lidah Anda.

Namun, aktivitas seperti merokok, makan, minum, hingga menggosok gigi dapat menyamarkan ciri dari masa subur ini. Maka itu, cara ini mungkin tidak akan terlalu efektif untuk mendapatkan tanda yang tepat mengenai masa subur Anda. Meski begitu, jika Anda merasakan ciri yang satu ini, Anda bisa menjadikannya tanda untuk melakukan aktivitas seks bersama pasangan.

8. Sakit ovulasi

Pernahkah Anda mendengar sakit ovulasi atau mittelschmerz? Sakit ini biasanya ditandai dengan rasa sakit yang amat kuat seperti ditusuk pada bagian bawah perut Anda. Biasanya, kondisi ini muncul tanpa sebab dan secara tiba-tiba.

Jika rasa sakit itu muncul di tengah siklus, maka itulah yang disebut dengan mittelschmerz atau sakit ovulasi. Ini adalah salah satu ciri terakhir yang mungkin bisa Anda identifikasi saat memasuki masa subur. Rasa sakit ovulasi ini bisa saja dialami setiap bulan, tetapi tidak semua wanita akan mengalaminya.

Rasa sakit ini mungkin akan membuat Anda tidak bisa melakukan hubungan seksual saat masa paling subur. Di samping itu, kondisi ini bisa jadi pertanda dari endometriosis. Maka dari itu, Anda harus segera memberitahu dokter jika Anda mengalaminya.