Tak Ada Alasan Tolah Pemakaman Jenazah Corona


Tak Ada Alasan Tolah Pemakaman Jenazah Corona

Juru Bicara Khusu Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan tak ada alasana masyarakat takut dan tolak penguburan jenazah pasien terinfeksi virus corona.


Menurut dia, protokol penggusuran jenazah yang meninggal dunia karena terjangkit virus corona, telah dilakukan sesuai dengan protokol dengan medis dan dilaksanankan oleh pihak-pihak terlatih.

Yurianto berkata bahwa proses penguranga jenazah yang meninggal dunia karena terjangkit virus corona juga telah dibuat berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama dan fatwah Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Nomer 9 tahun 2020.

" Pengurusan jenazah yang terpapar virus Covid-19 telah dilakukan sesuai protokol medis yang ada dan dilakukan oleh pihak-pihak yang telah terlatih dan berwenang untuk melakukan itu," ujarnya.

"Pengurusan jenazah terpapar virus Covid-19 telah dilakukan sesuai protokol medis yang ada dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang telah terlatih dan berwenang untuk melakukan itu," ujar  Yuriabto.

" Oleh karena itu, kami harap tidak ada lagi alasan oleh masyarakat untuktakut atau bahkan menolak tentang hal ini,: Lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya dengan sungguh-sunggu untuk melindungi semua masyarakat di tengah penyebaran Covid-19 sat ini.

Menurut dia, orang-orang yang meninggal dunia karena terjangkit Covid-19 adalah sosok yang terpaksa huur dalam melaksanakan tuga. 

Ia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk menghormati dan menganggap orang-orang meninggal karena terjangkit virus corona sebagai anggota keluarga.

"Mereka adalah kita yang terpaksa harus gugur dalam melaksanakan tugas. Mereka adalah keluarga kita yang karena penyakit ini harus menjadikan korban dan meninggal, oleh karena itu kita hormati mereka," ujar dia.


Yurianto pun menyampaikan ucapan belasungkawa dari perintah terhadap korban meninggal dunia akibat terjangkir Covid-19 yang jumlahnya per Sabu telah mencapai angka 327 jiwa.

Kata dia, sejumlah pemuka agama menyatakan bahwa orang-orang yang meninggal dunia karena terjangjit virus corona adalah pejuang yang syahid.

Yurianto mengajak agar masyarakat bergotong-royong secara bersama-sama untuk menangani penyebaran covid-19.
.
Diketahui, pemerintah mencatat jumlah pasien positih virus corona pes sabtu mencapai 3.842 kasus. Dari jumlah tersebut, 286 dinyatakan sembuh.